Friday, October 19, 2012

Secangkir Coklat Panas Untuk Mira



Secangkir Coklat Panas Untuk Mira      Oleh: Virania Syifa MD
                  
          Pada pagi yang cerah itu Mira sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Sekarang Mira duduk di kelas 6 SD. Sebelum berangkat Mira tidak lupa untuk sarapan pagi. Ia sangat suka sarapan dengan roti dan coklat panas buatan ibunya. Setelah selesai sarapan Mira berpamitan kepada kedua orang tuanya dan segera berangkat ke sekolah. Biasanya ia pergi ke sekolah dengan sepeda merah muda kesayanggannya. Bersama sahabatnya Lisa, Mira berangkat sekolah.
            Mira dan Lisa sudah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal berdekatan dan masuk ke sekolah yang sama. Mira dan Lisa saling menyayangi, mereka berdua sudah seperti saudara. Di sekolah pun mereka duduk bersama. Biasanya setiap sore di akhir pekan Mira dan Lisa sering menghabiskan waktu mereka di rumah pohon yang ada di dekat rumah Mira. Mira dan Lisa menyebutnya rumah persahabatan. Di rumah pohon itulah Mira dan Lisa sering bermain, bercerita dan kadang belajar. Mira dan Lisa sangat menyukai coklat menurut mereka coklat yang manis memiliki arti persahabat  yang tidak menginginkan pertengkaran tapi hanya ada kesenangan dan kebersamaan. Kadang saat sedang bertengkar coklatlah yang dapat membuat mereka berhenti bertengkar.
      Pada suatu hari di kelas Mira ada pelajaran senirupa. Pak Evert gurunya sedang mengajarkan cara melukis di atas kanvas.
            “Anak-anak lihatlah baik-baik cara menukis di atas kanvas ini. Sekarang tugas kalian catatlah bahan-bahan, alat, dan cara membuatnya. Lalu buatlah lukisan di rumah kalian masing-masing dengan tema pemandangan.” Ujar Pak Evert 
            Anak-anak bersorak riang.
         “Kalau aku akan membuat pemandangan di sekitar gunung. kamu akan melukis apa Mira?” Tanya Lisa
             “Mmm… aku akn melukis pemandanga laut. Lisa kita buat bersama yuk!” Ajak Mira
            “Ayo, tapi kapan dan dimana?” Tanya Lisa
            “Besok, di rumah mu aja ya Lis.” Jawab Mira
            “Oke! Mira yang cantik.” Kata Lisa
            “Ah, Lisa imut bisa aja nih.” Jawab Mira
            “Hahaha…” Mereka tertawa bersama
            Saat jam istirahat Mira dan Lisa pergi ke kantin. Setelah selesai istirahat Mira dan Lisa masuk ke kelas. Kemudian Bu Rahmita sebagai wali kelasnya memberi pengumuman.
            “Anak-anak hari ini kalian pulang lebih awal, karena ada rapat untuk Ujian Nasional.” Jelas Bu Rahmita
            Mira dan Lisa mengambil sepeda mereka dan segera pulang. Mira mengajak Lisa ke toko permen coklat . Namun di perjalanan ban sepeda Mira tiba-tiba kempes. Akhirnya Mira dan Lisa melanjutkan perjalanan pulang sambil menuntun sepedanya.
            “Lis, kamu naik sepeda aja. Biar aku yang jalan nanti kamu capek loh.” Kata Mira
            “Nggak kok. Masa sahabatku yang kesulitan tidak aku bantu,” Jawab Lisa
            “Lisa kamu memang sahabatku yang paling baik.” Kata Mira sambil merangkul bahu Lisa
            “Kamu juga. Eh Mira kayaknya di depan sana ada bengkel deh. Ayo kita kesana!” Ajak Lisa
            Keesokan harinya Mira dan Lisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Evert. Mira dan Lisa melukis dengan gembira sambil memakan kue bolu coklat buatan ibunya Lisa. Setetah selesai melukis tidak sengaja Lisa menyenggol lukisan Mira dan terkena tumpahan cat.
            “Ya ampun… Lukisanku.” Mira kaget sambil mellihat lukisannya yang terkena tumpahan cat.
            “Maaf Mira aku tidak sengaja.” Kata Lisa sambil memegang tangan Mira
            “Lisa gimana sih kamu. Makanya hati-hati dong!” Jawab Mira dengan nada marah.
            “Maaf Mira aku benar-benar tidak sengaja.” Kata Lisa
            “Terus sekarang gimana? Lukisanku jadi berantakan nih.” Kata Mira
            “Nanti aku bantu membuat ulang ya.” Jawab Lisa
            Lisa terus meminta maaf namun Mira tidak mejawab. Mira hanya diam dan terlihat rawut mukanya yang marah. Mira langsung pulang begitu saja. Lisa berusaha mengejar namun tidak terkejar. ibunya Lisa pun bingung mengapa Mira pulang begitu saja. Lisa menceritakan semua yang terjadi kepada ibunya
            “Bu bagaimana ini? Mira tidak ingin memaafkan ku.” Kata Lisa sambil menangis
            “Sayang mungkin sekarang Mira masih sangat marah tetapi kamu harus tetap meminta maaf.” Jawab ibunya sambil berusaha menenangkan Lisa
            “Iya bu aku tahu. Tapi kalau Mira tetap tidak mau memaafkan ku? Tanya lisa
            “Tidak mungkin, pasti Mira akan memaafkan kamu sayang.” Jawab ibunya
         Lisa sangat sedih dan merasa bersalah. Lisa bingung bagaimana lagi cara agar Mira mau memaafkannya. Dia terus mencoba menghubungi Mira namun tetap tidak bisa. akhirnya Lisa pergi ke rumah Mira. Ketika sampai disana Mira sedang tidak ingin bertemu. Lisa menitipkan surat dan sebuah coklat kepada ibunya Mira. Lisa berharap dengan surat yang ia tulis dan coklat, Mira tidak marah lagi. Setelah Lisa pulang Mira keluar dari kamarnya kemudian ibunya memberikan surat dan coklat dari Lisa. 
            “Mira, ini surat dan coklat dari Lisa. Sayang apa kamu dan Lisa sedang ada masalah? Ayo cerita sama mama.” Kata mamanya sambil mengelus kepala Mira.
            “Tidak kok ma.” Jawab Mira
            “Kalau tidak mengapa tadi kamu tidak ingin bertemu.” Kata mamanya
           “Jadi gini ma, tadi pagi lukisan yang aku buat terkena tumpahan cat karena disenggol oleh Lisa.” Jelas Mira
            “Oh jadi kamu marah sama Lisa. Tapi menurut mama Lisa itu tidak sengaja dan pasti dia juga sudah meminta maaf kan.” Kata mamanya
            “Iya ma. Aku tahu kalau dia tidak sengaja, tapi membuat lukisan itu kan sulit jadi aku kesal ma.” Jawab Mira sambil cemberut
            “Sayang lukisan itu bisa dibuat ulang kan. Coba kamu pikir sulit untuk mencari sahabat sebaik Lisa. Hanya karena lukisan yang nantinya bisa dibuat ulang lagi, kamu harus mengorbankan sahabat seperti Lisa.” Jelas mama
            “Iya mama benar. Makasih ya ma!” jawab Mira sambil memeluk mamanya
            “Iya sayang, janji ya besok kamu harus meminta maaf.” Kata mamanya
            “Oke ma! Aku sayang mama.” Jawab Mira
            Keesokan harinya Lisa menunggu Mira di rumah pohon persahabatan. Lisa yakin Mira pasti kan datang, setelah lama menunggu akhirnya Lisa pulang ke rumah. Di rumahnya Lisa diberitahu oleh ibunya kalau ayahnya akan pergi ke Australia selama 4 tahun, jadi Lisa dan ibunya harus ikut ke Australia. Lisa sempat menolak namun ia tahu itu adalah cita-cita ayahnya sejak dulu. Akhirnya Lisa mau pergi dan tinggal di Australia. Lisa terus menghubungi Mira ia juga mengirim pesan lewat e-mail agar Mira mau memaafkannya dan menemuinya di rumah pohon.
            Sudah dua hari Mira tidak mengaktifkan hand phone nya. Saat ia aktifkan kembali banyak sekali telepon dan pesan yang masuk kebanyakan semua itu dari Lisa. Ia juga mengecek e-mail nya. Mira kaget dan ia tidak percaya, ia pikir Lisa berbohong bahwa akan pergi ke Australia. Namun Mira takut kalau itu memang benar. Saat itu hujan turun sangat deras tetapi Lisa benar-benar menunggu Mira di rumah pohon. Ibunya pun khawatir dan menghubungi Mira.
            “Hallo Mira.. apakah Lisa ada di sana?” Tanya ibunya Lisa
            “Maaf tante dari kemarin aku  tidak bertemu Lisa.” Jawab Mira
            Ibunya Lisa semakin khawatir. Mira melihat rumah pohon dari kamarnya ia melihat disana ada Lisa, tanpa pikir panjang Mira lari mengambil sepedanya. Ia mengayuh sepeda dengan kencang. Di depan rumah pohon Mira berteriak.
            “Lisa, Lisa, Lisa!!!” Teriak Mira sambil naik ke rumah pohon
           “Mira aku yakin kamu pasti akan kesini. Mir tolong maafin aku ya, aku benar-benar tidak sengaja. Oia dua hari lagi aku akan ke Australia dan tinggal disana selama 4 tahun.” Kata Lisa yang berusaha menyembunyikan kesedihannya
            “Lisa aku sudah memaafkanmu kok. Maafin aku juga ya yang sudah berlebihan padahal kamu kan tidak sengaja. Lisa akau berharap kamu tetap di sini” Kata Mira sambil memeluk Lisa
            “Aku juga Mira.” Kata Lisa sambil meneteskan air matanya
            Dua hari sudah berlalu saatnya Lisa pergi ke Australia. Mira dan keluarganya mengantar ke bandara. Mira berusaha untuk tidak menangis namun tanpa sadar air matanya yang mengenang di pelupuk mengalir di pipi dan jatuh setetes demi setetes. Lisa langsung memeluk Mira dengan erat begitu pun Mira. Orang tua mereka hanya melihat dan hampir menangis karena terharu.
            “Lisa…” pangil ayahnya
            “Mira aku harus pergi.” Kata Lisa sambil melepas pelukan Mira
            “Lisa tolong jangan lupakan aku ya. Nanti kalau kamu pulang kita minum coklat panas lagi ya Lis.” Kata Mira sambil menangis
            “Iya, Mira cantik jangan menangis lagi  ya.” Jawab Lisa
          Akhirnya Lisa dan keluarganya bersiap-siap untuk menaiki pesawat. Mira dan keluarganya pun pulang. Di perjalanan Mira masih menangis. Ibunya berusaha untuk menenangkannya. Setelah sampai di rumah, Mira langsung pergi ke rumah pohon persahabatan. Ia melihat banyak kumpulan coklat dari Lisa untuk nya. Sambil memeluk boneka tedy bear dan memandangi foto-fotonya bersama Lisa tiba-tiba ada yang memanggil dan itu seperti suara Lisa. Namum Mira pikir itu hanya halusinasi nya saja. Tetapi dsemakin lama suara itu semakin keras. Ternyata saat dilihat di bawah rumah pohon ada Lisa.
            “Lisa… apakah itu kamu?” Tanya Mira kaget namun senang
            “Iya Mira cantik ini aku Lisa…” Jawab Lisa sambil melambaikan tangan
       Mira langsung turun dan memeluk Lisa. ia heran mengapa Lisa tidak pergi ke Australia. Lisa menjelaskan semuanya. Ayahnya menolak untuk pergi karena beliau melihat Lisa sangat sedih harus berpisah dengan Mira. Mira sangat senang bukan kepalang.
            “Mira, aku membawa sesuatu nih untuk kamu.” Kata Lisa
            “Apa?” Tanya Mira penasaran     
         “Coklat panas yang kubuat spesial. Sekarang tidak perlu menunggu 4 tahun lagi untuk menikmati coklat panas bersama kan.” Jawab Lisa
            “Hahaha… Lisa tolong jangan pergi lagi ya.” Kata Mira
            “Iya Mira.” Jawab Lisa
            Saat malam hari Mira dan Lisa menikmati coklat panas sambil melihat sinar bulan dan bintang yang sangat terang dan indah di langit.
            “Lis, si coklat ini memang selalu dapat menyatukan kita ya!” Kata Mira
            “Iya Mira.” Jawab Lisa
            “Secangkir coklat panas ini untuk Mira sahabatku tercantik dan terbaik.” Kata Lisa
           Kemudian mereka berdua berjanji tidak akan bertengkar lagi dan jika ada masalah harus selalu saling memaafkan.

No comments:

Post a Comment

DON'T FORGET TO POST YOUR ROSE THOUGHT TOO...I MEAN COMMENT :)