Secangkir Coklat
Panas Untuk Mira Oleh:
Virania Syifa MD
Pada pagi yang cerah itu
Mira sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Sekarang Mira duduk di kelas 6 SD.
Sebelum berangkat Mira tidak lupa untuk sarapan pagi. Ia sangat suka sarapan
dengan roti dan coklat panas buatan ibunya. Setelah selesai sarapan Mira
berpamitan kepada kedua orang tuanya dan segera berangkat ke sekolah. Biasanya
ia pergi ke sekolah dengan sepeda merah muda kesayanggannya. Bersama sahabatnya
Lisa, Mira berangkat sekolah.
Mira dan Lisa sudah bersahabat sejak kecil. Mereka
tinggal berdekatan dan masuk ke sekolah yang sama. Mira dan Lisa saling
menyayangi, mereka berdua sudah seperti saudara. Di sekolah pun mereka duduk
bersama. Biasanya setiap sore di akhir pekan Mira dan Lisa sering menghabiskan
waktu mereka di rumah pohon yang ada di dekat rumah Mira. Mira dan Lisa
menyebutnya rumah persahabatan. Di rumah pohon itulah Mira dan Lisa sering
bermain, bercerita dan kadang belajar. Mira dan Lisa sangat menyukai coklat
menurut mereka coklat yang manis memiliki arti persahabat yang tidak menginginkan pertengkaran tapi
hanya ada kesenangan dan kebersamaan. Kadang saat sedang bertengkar coklatlah
yang dapat membuat mereka berhenti bertengkar.
Pada suatu hari di kelas Mira ada pelajaran
senirupa. Pak Evert gurunya sedang mengajarkan cara melukis di atas kanvas.
“Anak-anak lihatlah baik-baik cara menukis di atas kanvas
ini. Sekarang tugas kalian catatlah bahan-bahan, alat, dan cara membuatnya.
Lalu buatlah lukisan di rumah kalian masing-masing dengan tema pemandangan.”
Ujar Pak Evert
Anak-anak bersorak riang.
“Kalau aku akan membuat pemandangan di sekitar gunung.
kamu akan melukis apa Mira?” Tanya Lisa
“Mmm… aku akn
melukis pemandanga laut. Lisa kita buat bersama yuk!” Ajak Mira
“Ayo, tapi kapan dan dimana?” Tanya Lisa
“Besok, di rumah mu aja ya Lis.” Jawab Mira
“Oke! Mira yang cantik.” Kata Lisa
“Ah, Lisa imut bisa aja nih.” Jawab Mira
“Hahaha…” Mereka tertawa bersama
Saat jam istirahat Mira dan Lisa pergi ke kantin. Setelah
selesai istirahat Mira dan Lisa masuk ke kelas. Kemudian Bu Rahmita sebagai
wali kelasnya memberi pengumuman.
“Anak-anak hari ini kalian pulang lebih awal, karena ada
rapat untuk Ujian Nasional.” Jelas Bu Rahmita
Mira dan Lisa mengambil sepeda mereka dan segera pulang.
Mira mengajak Lisa ke toko permen coklat . Namun di perjalanan ban sepeda Mira
tiba-tiba kempes. Akhirnya Mira dan Lisa melanjutkan perjalanan pulang sambil
menuntun sepedanya.
“Lis, kamu naik sepeda aja. Biar aku yang jalan nanti
kamu capek loh.” Kata Mira
“Nggak kok. Masa sahabatku yang kesulitan tidak aku
bantu,” Jawab Lisa
“Lisa kamu memang sahabatku yang paling baik.” Kata Mira
sambil merangkul bahu Lisa
“Kamu juga. Eh Mira kayaknya di depan sana ada bengkel
deh. Ayo kita kesana!” Ajak Lisa
Keesokan harinya Mira dan Lisa mengerjakan tugas yang
diberikan oleh Pak Evert. Mira dan Lisa melukis dengan gembira sambil memakan
kue bolu coklat buatan ibunya Lisa. Setetah selesai melukis tidak sengaja Lisa
menyenggol lukisan Mira dan terkena tumpahan cat.
“Ya ampun… Lukisanku.” Mira kaget sambil mellihat
lukisannya yang terkena tumpahan cat.
“Maaf Mira aku tidak sengaja.” Kata Lisa sambil memegang
tangan Mira
“Lisa gimana sih kamu. Makanya hati-hati dong!” Jawab
Mira dengan nada marah.
“Maaf Mira aku benar-benar tidak sengaja.” Kata Lisa
“Terus sekarang gimana? Lukisanku jadi berantakan nih.”
Kata Mira
“Nanti aku bantu membuat ulang ya.” Jawab Lisa
Lisa terus meminta maaf namun Mira tidak mejawab. Mira
hanya diam dan terlihat rawut mukanya yang marah. Mira langsung pulang begitu
saja. Lisa berusaha mengejar namun tidak terkejar. ibunya Lisa pun bingung
mengapa Mira pulang begitu saja. Lisa menceritakan semua yang terjadi kepada
ibunya
“Bu bagaimana ini? Mira tidak ingin memaafkan ku.” Kata
Lisa sambil menangis
“Sayang mungkin sekarang Mira masih sangat marah tetapi
kamu harus tetap meminta maaf.” Jawab ibunya sambil berusaha menenangkan Lisa
“Iya bu aku tahu. Tapi kalau Mira tetap tidak mau
memaafkan ku? Tanya lisa
“Tidak mungkin, pasti Mira akan memaafkan kamu sayang.”
Jawab ibunya
Lisa sangat sedih dan merasa bersalah. Lisa bingung
bagaimana lagi cara agar Mira mau memaafkannya. Dia terus mencoba menghubungi
Mira namun tetap tidak bisa. akhirnya Lisa pergi ke rumah Mira. Ketika sampai
disana Mira sedang tidak ingin bertemu. Lisa menitipkan surat dan sebuah coklat
kepada ibunya Mira. Lisa berharap dengan surat yang ia tulis dan coklat, Mira
tidak marah lagi. Setelah Lisa pulang Mira keluar dari kamarnya kemudian ibunya
memberikan surat dan coklat dari Lisa.
“Mira, ini surat dan coklat dari Lisa. Sayang apa kamu
dan Lisa sedang ada masalah? Ayo cerita sama mama.” Kata mamanya sambil
mengelus kepala Mira.
“Tidak kok ma.” Jawab Mira
“Kalau tidak mengapa tadi kamu tidak ingin bertemu.” Kata
mamanya
“Jadi gini ma, tadi pagi lukisan yang aku buat terkena
tumpahan cat karena disenggol oleh Lisa.” Jelas Mira
“Oh jadi kamu marah sama Lisa. Tapi menurut mama Lisa itu
tidak sengaja dan pasti dia juga sudah meminta maaf kan.” Kata mamanya
“Iya ma. Aku tahu kalau dia tidak sengaja, tapi membuat
lukisan itu kan sulit jadi aku kesal ma.” Jawab Mira sambil cemberut
“Sayang lukisan itu bisa dibuat ulang kan. Coba kamu
pikir sulit untuk mencari sahabat sebaik Lisa. Hanya karena lukisan yang
nantinya bisa dibuat ulang lagi, kamu harus mengorbankan sahabat seperti Lisa.”
Jelas mama
“Iya mama benar. Makasih ya ma!” jawab Mira sambil
memeluk mamanya
“Iya sayang, janji ya besok kamu harus meminta maaf.”
Kata mamanya
“Oke ma! Aku sayang mama.” Jawab Mira
Keesokan harinya Lisa menunggu Mira di rumah pohon
persahabatan. Lisa yakin Mira pasti kan datang, setelah lama menunggu akhirnya
Lisa pulang ke rumah. Di rumahnya Lisa diberitahu oleh ibunya kalau ayahnya
akan pergi ke Australia selama 4 tahun, jadi Lisa dan ibunya harus ikut ke
Australia. Lisa sempat menolak namun ia tahu itu adalah cita-cita ayahnya sejak
dulu. Akhirnya Lisa mau pergi dan tinggal di Australia. Lisa terus menghubungi
Mira ia juga mengirim pesan lewat e-mail agar Mira mau memaafkannya dan
menemuinya di rumah pohon.
Sudah dua hari Mira tidak mengaktifkan hand phone nya.
Saat ia aktifkan kembali banyak sekali telepon dan pesan yang masuk kebanyakan
semua itu dari Lisa. Ia juga mengecek e-mail nya. Mira kaget dan ia tidak
percaya, ia pikir Lisa berbohong bahwa akan pergi ke Australia. Namun Mira
takut kalau itu memang benar. Saat itu hujan turun sangat deras tetapi Lisa
benar-benar menunggu Mira di rumah pohon. Ibunya pun khawatir dan menghubungi Mira.
“Hallo Mira.. apakah Lisa ada di sana?” Tanya ibunya Lisa
“Maaf tante dari kemarin aku tidak bertemu Lisa.” Jawab Mira
Ibunya Lisa semakin khawatir. Mira melihat rumah pohon
dari kamarnya ia melihat disana ada Lisa, tanpa pikir panjang Mira lari
mengambil sepedanya. Ia mengayuh sepeda dengan kencang. Di depan rumah pohon Mira
berteriak.
“Lisa, Lisa, Lisa!!!” Teriak Mira sambil naik ke rumah
pohon
“Mira aku yakin kamu pasti akan kesini. Mir tolong maafin
aku ya, aku benar-benar tidak sengaja. Oia dua hari lagi aku akan ke Australia
dan tinggal disana selama 4 tahun.” Kata Lisa yang berusaha menyembunyikan
kesedihannya
“Lisa aku sudah memaafkanmu kok. Maafin aku juga ya yang
sudah berlebihan padahal kamu kan tidak sengaja. Lisa akau berharap kamu tetap
di sini” Kata Mira sambil memeluk Lisa
“Aku juga Mira.” Kata Lisa sambil meneteskan air matanya
Dua hari sudah berlalu saatnya Lisa pergi ke Australia.
Mira dan keluarganya mengantar ke bandara. Mira berusaha untuk tidak menangis
namun tanpa sadar air matanya yang mengenang di pelupuk mengalir di pipi dan
jatuh setetes demi setetes. Lisa langsung memeluk Mira dengan erat begitu pun Mira.
Orang tua mereka hanya melihat dan hampir menangis karena terharu.
“Lisa…” pangil ayahnya
“Mira aku harus pergi.” Kata Lisa sambil melepas pelukan
Mira
“Lisa tolong jangan lupakan aku ya. Nanti kalau kamu
pulang kita minum coklat panas lagi ya Lis.” Kata Mira sambil menangis
“Iya, Mira cantik jangan menangis lagi ya.” Jawab Lisa
Akhirnya Lisa dan keluarganya bersiap-siap untuk menaiki
pesawat. Mira dan keluarganya pun pulang. Di perjalanan Mira masih menangis.
Ibunya berusaha untuk menenangkannya. Setelah sampai di rumah, Mira langsung
pergi ke rumah pohon persahabatan. Ia melihat banyak kumpulan coklat dari Lisa
untuk nya. Sambil memeluk boneka tedy bear dan memandangi foto-fotonya bersama
Lisa tiba-tiba ada yang memanggil dan itu seperti suara Lisa. Namum Mira pikir
itu hanya halusinasi nya saja. Tetapi dsemakin lama suara itu semakin keras.
Ternyata saat dilihat di bawah rumah pohon ada Lisa.
“Lisa… apakah itu kamu?” Tanya Mira kaget namun senang
“Iya Mira cantik ini aku Lisa…” Jawab Lisa sambil
melambaikan tangan
Mira langsung turun dan memeluk Lisa. ia heran mengapa Lisa
tidak pergi ke Australia. Lisa menjelaskan semuanya. Ayahnya menolak untuk
pergi karena beliau melihat Lisa sangat sedih harus berpisah dengan Mira. Mira sangat
senang bukan kepalang.
“Mira, aku membawa sesuatu nih untuk kamu.” Kata Lisa
“Apa?” Tanya Mira penasaran
“Coklat panas yang kubuat spesial. Sekarang tidak perlu
menunggu 4 tahun lagi untuk menikmati coklat panas bersama kan.” Jawab Lisa
“Hahaha… Lisa tolong jangan pergi lagi ya.” Kata Mira
“Iya Mira.” Jawab Lisa
Saat malam hari Mira dan Lisa menikmati coklat panas
sambil melihat sinar bulan dan bintang yang sangat terang dan indah di langit.
“Lis, si coklat ini memang selalu dapat menyatukan kita
ya!” Kata Mira
“Iya Mira.” Jawab Lisa
“Secangkir coklat panas ini untuk Mira sahabatku
tercantik dan terbaik.” Kata Lisa
Kemudian mereka berdua berjanji tidak akan bertengkar
lagi dan jika ada masalah harus selalu saling memaafkan.
No comments:
Post a Comment
DON'T FORGET TO POST YOUR ROSE THOUGHT TOO...I MEAN COMMENT :)