Mawar Pergi Bersama Pelangi
Oleh Virania Syifa M.D
Biasanya di pagi yang sangat cerah
nan sejuk Mawar seorang gadis remaja yang cantik sudah rapi dengan seragam
sekolahnya. Tidak lupa rambutnya yang ikal ia hias dengan bando bermotif bunga.
Sebelum berangkat ke sekolah Mawar sarapan pagi dengan menu favoritnya yaitu
nasi goreng buatan ibunya. Kemudian ia berpamitan kepada ke dua orangtuanya dan
segera berangkat. Setiap hari Mawar berangkat ke sekolah bersama kakak
laki-lakinya yang bernama Kevin dan adik perempuannya yang bernama Jasmine
dengan diantar Pak Tarno supir pribadinya.
Namun
semua itu tinggal kenangan. Sudah satu tahun ini Mawar tidak sekolah karena
menderita penyakit Leukemia. Panyakit yang
disebabkan karena berkembangnya sel darah putih secara berlebihan. Saat pertama
Mawar mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit Leukemia Mawar benar-benar
sedih. Dia merasa hidupnya sudah berakhir. Dia terus menangis, barang-barang
yang ada di kamarnya pun semua dia lempar bahkan banyak yang hancur dan pecah.
Ibu dan ayahnya sangat bingung bagaimana
menenangkan Mawar. Mereka hanya bisa
menagis melihat anaknya yang begitu terpukul.
Penyakit itu menyebabkan Mawar
tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Kadang jika terlalu lelah ia dapat
muntah darah. Rambutnya yang ikal pun makin hari semakin menipis karena rontok.
Sebelumnya Mawar pernah bersekolah selama menderita Leukemia, tetapi banyak
teman yang menjauhinya dan juga kondisinya semakin memburuk karena kelelahan. Sehingga
orangtuanya memutuskan agar Mawar tidak sekolah lagi. Meski begitu Mawar tetap
memiliki semangat yang tinggi dalam belajar. Ia tetap ingin belajar dan
sekolah. Sejak kecil Mawar bercita-cita ingin menjadi seorang dokter yang
sangat hebat.
Seharusnya
sekarang Mawar duduk di kelas 1 SMA. Ibunya sangat mendukung cita-cita Mawar
untuk menjadi seeorang dokter, beliau pun mencari cara bagaimana Mawar tetap
dapat bersekolah. Akhirnya beliau memanggil guru ke rumah cara ini sering di
sebut Home Schooling. Mawar pun sangat senang, ia yakin pasti bisa menjadi
seorang dokter. Ibu dan ayahnya selalu mendukung dan menyemangati Mawar.
Begitupun dengan kaka dan adiknya mereka juga selalu menghibur, mendukung dan
menyemangati Mawar.
Hidup
Mawar memang sangat berbeda dengan kebanyakan remaja. Ia banyak menghabiskan
waktunya di rumah sakit. Sedangkan anak remaja lainnya banyak menghabiskan waktu mereka
dengan pergi ke mall, kafe atau juga menonton film di bioskop. Kadang Mawar merasa
sedih dengan hidupnya karena harus menghabiskan banyak waktunya di rumah sakit dan
tidak dapat seperti kebanyakan remaja lainnya. Namun di sisi lain mawar juga
sangat senang karena dia memiliki seorang sahabat yang sangat baik kepadanya, namanya
Angel.
Sejak
duduk di Sekolah Menengah Pertama Mawar, dan Angel sudah bersahabat. Mereka
tinggal berdekatan, dan masuk ke sekolah yang sama. Di sekolah Angel dan Mawar
sangat dekat. Angel adalah satu-satunya teman yang masih mau bersahabat dengan
Mawar meskipun Mawar menderita penyakit Leukemia. Mawar dan Angel saling
menyayangi mereka berdua sudah seperti saudara. Begitu pun dengan ayah dan
ibunya Mawar yang Angel anggap seperti ayah dan ibunya sendiri. Karena ibu dan
ayahnya sudah meninggal dunia karena kecelakaan mobil ketika Angel berusia 5
tahun.
Angel
selalu berusaha menghibur Mawar katika mawar sedang bersedih. Angel juga sering
menemani Mawar di rumah sakit. Suatu hari Angel mengajak Mawar pergi ke sebuah
taman. Taman itu milik ayah dan ibunya Angel. Di taman itu banyak sekali bunga
mawar berwarna merah dan putih yang Angel tanami sendiri khusus untuk Mawar juga
dirinya. Mawar pun sangat senang sekali.
“Angel
taman ini bagus banget.” Kata mawar
“Iya
mawar, ini aku buat khusus loh, aku menanamnya sendiri. Oia, mawar yang merah itu
kesukaan kamu kalau yang putih kesukaan aku. Kamu suka gak? Jawab Angel
“Aku
suka banget. Makasih ya Angel kamu memang sahabat ku yang paling baik.” Kata Mawar
sambil memeluk Angel
“Kamu
juga sahabat terbaik aku Mawar.” Jawab Angel sambil memeluk Mawar
Keesokan
harinya Mawar harus pergi ke rumah sakit untuk dirawat. Ia masuk ke dalam
ruangan khusus untuk penyakit leukemia. Di rumah sakit Mawar bertemu seorang
gadis kecil yang memiliki penyakit sama sepertinya. Dia menaiki kursi roda dan
rambutnya sudah tidak lagi, ia menghampiri mawar.
“Halo,
kakak yang cantik. Nama kakak siapa?” Tanya gadis kecil itu
“Halo
sayang nama kakak Mawar.”Jawab mawar sambil mengelus kepala gadis kecil itu
“Wah
nama yang bagus. Kalau nama aku Lili kak.”jawab Lili
“Oh,
Lili. Kamu sangat cantik.” Jawab Mawar
“Kak kakak
sakit seperti aku ya, sakit seperti ini memang tidak enak kak. Aku tidak dapat
bermain, dan sekolah. Aku hanya tinggal di rumah sakit dengan kursi roda ini.
Tapi aku yakin pasti bisa sembuh kata mamah juga. Aku gak boleh menyerah kak.”
Kata Lili
“Iya, Lili
kita gak boleh menyerah ya kakak yakin kita pasti bisa sembuh.” Jawab mawar
sambil tersenyum kepada lili
“Lili,
lili………” panggil ibunya Lili
“iya
ma… kak aku pergi dulu ya kapan-kapan kita bertemu lagi ya kak. Oia rambut
kakak ikal seperti aku dulu. hehehe”jawab Lili
“iya Lili,
nanti kakak tunggu ya.” Jawab Mawar
“Dah
kaka…” Kata Lili sambil melambaikan tangannya kepada Mawar
“Dah,
hati-hati ya.”jawab mawar sambil melambaikan tangannya
Mawar
duduk sambil merenung, air matanya jatuh setetes demi setetes. Ia memikirkan Lili
usianya masih cukup muda tapi ia harus menderita penyakit leukemia. Padahal
saat-saat menjadi anak kecil adalah saat yang paling menyenangkan. Lili harus
bermain namun waktunya banyak ia lalui dirumah sakit. Tapi Lili tetap semangat
dia juga anak yang ceria. Keyakinnannya untuk sembuh membuat Mawar sadar dan
malu sendiri. Mawar sangat kagum kepada Lili.
Setelah
lama menunggu Mawar berganti baju dan masuk ke
dalam ruangan perawatan dengan keyakinan dirinya pasti sembuh. Tak lama
dokter datang kemudian menyuntik Mawar dan memberinya obat. Keesokan harinya
saat Mawar bangun tidur dilihat bantalnya penuh dengan rambut yang rontok.
Mawar mulai meneteskan air matanya lagi namun dia berusaha untuk tidak menangis
karena ia tahu pasti nanti ia tidak akan memiliki rambut. Mawar keluar dari
ruang perawatan dan pergi ke taman untuk mencari udara segar dia melihat banyak
orang yang sakit. Mawar duduk di sebuah kursi yang panjang. Untuk mengatasi
kebosanannya Mawar membaca buku dan mendengarkan musik. Saat sedang membaca
datang seorang anak laki-laki. Kira-kira umurnya sama seperti Mawar.
“Hai,
namaku Rangga. Nama kamu siapa? Kayanya kamu pasien baru di rumah sakit ini.”
Kata anak laki-laki itu
“Nama
aku Mawar, aku memang pasien baru di rumah sakit ini. Oia Rangga memangnya kamu
sudah lama dirawat di rumah sakit ini? Kok kamu sampai bisa tahu kalau aku
adalah pasien baru”Tanya Mawar
“Iya
aku sudah hampir setahun dirawat di rumah sakit ini. Jadi aku merasa kayanya
gak pernah melihat kamu. Mawar kalau aku boleh tahu kamu menderita penyakit
apa? Kalau aku menderita penyakit kangker otak stadium 3.” Jelas Rangga
“Aku
menderita penyakit leukemia.”Jawab mawar
“Pasti
kamu kenal Lili ya?” Tanya Ranga
“Kok
kamu tahu?”Tanya Mawar
“Iya
aku tahu waktu pertama aku masuk kerumah sakit ini aku bertemu Lili dia
bercerita tentang penyakit yang dialaminya. Lili anak kecil yang sangat hebat
dia membuat aku semangat untuk melawan penyakit ku ini. Dulu saat aku bertemu Lili
dia masih memiliki rambut. Rambutnya ikal seperti kamu.”jelas Rangga
“Iya
dia juga memberitahu aku. Dia juga membuat aku sadar dan yakin pasti aku bisa
sembuh.” Jawab Mawar
“Oia Mawar
aku masuk ke dalam rumah sakit dulu ya ini waktunya aku diperiksa.”kata Rangga
“Oke,
makasih ya udah jadi temen ngobrol. Semangat Rangga!” Jawab Mawar sambil
mengangkat tangannya yang iya kepal.
“Makasih
Mawar.” Jawab rangga
Setelah
itu mawar masuk ke dalam rumah sakit, ia merasa pusing dan mual. Saat masuk
kedalam ruangan Mawar terjatuh dan pingsan.
Ibunya segera mengangkat Mawar dan memanggil dokter. Ibunya panik setengah
mati. Dan dokter bilang kalau Mawar hanya kelelahan. Dan meyuruhnya untuk
beristirahat. Kemudian dokter mengajak ibunya Mawar untuk keluar ruangan. Beliau
menceritakan tentang kondisi Mawar saat ini.
“Ibu saat
ini mawar akan merasakan vase atau titik yang sangat berat. Dimana rambutnya
akan terus rontok , kantung matanya akan seemakin berwarna hitam. Bahkan
fatalnya ia tidak dapat berjalan namun saya sebagai dokter akan terus berusaha semaksimal
mungkin untuk kesembuhan Mawar.”kata dokter
“Dok,
tolong bantu Mawar ya. Saya sangat tidak sanggup melihat Mawar seperti
itu.”Jawab ibunya Mawar sambil menghapus air mata dengan sapu tangannya .
“Bu,
ibu harus tabah dan sabar. Jangan pernah menyerah bu ibu harus tetap
menyemangati Mawar karena disaat yang seperti ini Mawar sangat membutuhkan
dukungan terutama dari keluraganya. Dan ibu harus selalu yakin tuhan akan
memberikan kesembuhan untuk Mawar.” Kata dokter.
“Iya
dok saya akan selalu menyemangati mawar dan
saya yakin tuhan akan memberikan kesembuhan untuk mawar. Terimaksih banyak ya
dok.” Jawab Ibunya Mawar
“Iya bu
sama-sama. Saya pergi dulu ya.” Jawab dokter
Setelah
itu ibunya mawar pergi ke mushola yang ada di rumah sakit. Kemudian beliau
shalat dan berdoa dengan sangat khusyu. Setelah selesai shalat beliau kembali
ke dalam ruangan Mawar. Tak lama ayah, kak Kevin, Jamine dan Angel datang untuk
melihat kondisi mawar.
“Anak
papa yang cantik gimana kondisi kamu sekarang sayang.”Tanya ayahnya
“Aku
merasa baikan kok pa.” jawab Mawar
Kakaknya
Kevin dan adiknya Jasmine juga memeluk Mawar. Angel memberikan Mawar bunga mawar
merah yang dipetik nya di taman miliknya sendiri yang ia namai Mawar dan Angel.
Mawar terlihat sangat senang dengan kedatangan keluarga dan sahabatnya itu.
Mawar bercerita pengalamannya hari itu di rumah sakit dia bercerita tentang
Rangga dan Lili. Semuanya terharu mendengar cerita mawar.
Hari
sudah larut malam saatnya Mawar beristirahat. ibu, ayah, kak Kevin, Jasmine
serta Angel pulang ke rumah. Di perjalanan pulang merka membicarakan tentang Mawar
dan hari ulang tahunnya yang tinggal 2 hari lagi. Ibu tak kuasa menahan air
matanya ia merasa kasihan kepada Mawar di ulang tahunnya yang ke-16 Mawar harus
rayakan di rumah sakit. Ayah dan kak Kevin berusaha untuk menenangkan ibu.
Ketika Angel melihat ibunya Mawar menangis Angel pun hampir ikut menangis namun
ia berusaha untuk menyembunyikannya.
Tak
terasa dua hari sudah berlalu, hari itu adalah hari ulang tahun Mawar. Ayah,
ibu, kak Kevin, Jasmine dan Angel datang sambil menyayikan lagu selamat ulang
tahun dengan pelan. Ibu juga membawakan kue yang diatasnya tertera angka 16
tahun. Mata mawar berkaca-kaca ia berusah untuk tidak menangis. Tanpa sadar air
matanya yang menggenang di pelupuk lalu jatuh setetes demi setetes. Ibunya
adalah orang pertama yang mencium dan memeluk Mawar.
“Mawar
anak ibu yang cantik dan pintar selamat ulang tahun ya sayang semoga kamu
panjang umur dan diberikan kesembuhan oleh allah. Semangat ya sayang ibu akan
selalu ada untuk Mawar. Mawar harus terus semangat jangan pernah menyerah ibu
yakin mawar pasti bisa sembuh.”kata ibu sambil memeluk dan mencium pipi mawar
“Iya
ibu aku akan sembuh demi ibu, aku sangat bersyukur tuhan memberikan aku ibu
yang sangat baik seperti ibu.’ jawab Mawar sambil memeluk ibunya
Ayah, Kak
Kevin, jasmine dan Angel juga memberi selamat kepada Mawar. Setelah itu Mawar
membuka semua kado. Ibu memberinya buku dairy, ayah memberinya sebuah jam
tangan, kak Kevin memberinya sebuah topi, Jasmine memberinya CD lagu Westlife
yang diinginkan Mawar sejka lama. Dan Angel memberikan tiket konser untuk
menonton Westlife. Mawar sangat senang , jam dari ayahnya dan topi dari kakanya
langsung mawar gunakan.
“Terimaksih
semuanya…. Aku sangat sayang kalian.” Kata mawar
Ibu dan
ayahnya pergi keluar untuk mencari makanan. Mawar meminta tolong kepada kak
Kevin untuk memberikan kue kepada Lili dan Rangga. Dengan senang hati kak Kevin
mengantarkannya ditemani oleh Jasmine.
“Mawar kamu harus sembuh ya bulan depan kita nonton
konser Westlife. Nanti kita foto bareng sama mereka. Oke sahabatku yang
tercantik aku yakin kamu pasti sembuh.”Kata Angel sambil menyemangati Mawar
“Iya Angel
nanti aku mau foto sama Mark. Hehehe…” jawab Mawar
Tak
lama datang Lili dan Rangga. Lili dan Rangga mengucapakan selamat ulang tahun
kepada Mawar. Lili memberikan gelang kesayanggannya kepada Mawar dan Rangga
memberikan setangkai bunga mawar berwarna merah. Mawar sangat senang sekali.
Kemudian Lili bercerita kepada mawar bahwa sebentar lagi ia akan sembuh dan
boleh pulang. Mawar pun semakin senang dan memeluk lili.
Setelah
beberapa hari dokter memfonis bahwa waktu hidup Mawar sudah tidak lama lagi
dokter pun akan terus berusaha semaksimal mungkin namun jika tidak bisa. Hanya
keajaiban tuhanlah yang dapat mengubah semuanya
Pada
saat Mawar bangun dari tidur ia melihat kaca. Tak terasa rambutnya sudah tidak
ada lagi kantung matanya pun semakin berwarna hitam seperti sehabis dipukul.
Badannya juga sudah semakin terasa lemas. Saat ibunya membuka pintu ruangan
perawatan beliau melihat Mawar sedang menangis di pojok ruangan sambil
memukul-mukul dinding. Beliau sangat kaget dan sedih melihat Mawar seprti itu
“Mawar…
hentikan sayang. Ada apa?” Tanya ibu
“Bu
sekarang aku sudah tidak memiliki rambut, kantung mataku juga semakin hitam
badanku sudah terasa lemas. Apa aku akan segera meninggal?” jawab mawar
Kemudian
Lili datang. “Ka kata kakaK kita berdua pasti bisa sembuh. Sekarang kenapa kakak
bilang kalau kaka akan meninggal.” Kata lili sambil pergi dengan kursi rodanya
“Astagfirullah
Mawar jangan berbicara seperti itu sayang, kamu lihat Lili dia sudah tidak
memiliki rambut, dia juga tidak dapat berjalan. Tapi dia tetap dapat bertahan
hidup kan” jawab ibunya sambil berusaha menenangkan Mawar.
“Iya
aku tahu tapi kapan semua ini berakhir aku sudah tak sanggup setiap hari selalu
di suntik diberi obat tapi apa hasilnya bu kondisiku tidak juga membaik.” Jawab
Mawar
“Sayang,
kamu tidak boleh berkata seperti itu. Kita harus yakin kalau kamu pasti sembuh.Ibu
dan ayah akan terus berusaha untuk kesembuhan kamu ya sayang percaya sama allah
jika kita berusaha insyaallah kita akan di berikan jalan yang terbaik tetapi jika tidak mungkin itu adalah
takdir yang harus kita lewati ” Jawab ibu menyakinkan Mawar
“Iya
bu, maafkan aku ya. Bicaraku sangat keterlaluan, sekarang aku mau mangambil air
wudhu dan shalat kemudian berdoa agar diberikan kesembuhan.”Kata Mawar
“Bagus,
itu baru anak mama sehabis itu minta maaf sama Lili ya sayang.” Kata ibunya
sambil tersenyum
“iya
ma. Makasih ya ma.” Jawab Mawar
Setealah
selesai shalat Mawar menemui Lili. Namun Lili sedang diperiksa jadi tidak bisa
bertemu. Akhirnya mawar kembali dan ia mengambil buku dairy hadiah dari ibunya
ia menulis dan mendeskripsikan orang-orang yang selama ini telah membuat Mawar
semangat dalam melawan penyakitnya ia berharap jika nanti ia meninggal mereka
akan membacanya salah satu isi buku itu adalah tentang ibunya.
Ibuku yang terbaik
ibuku adalah orang yg sangat baik
, sederhana, ramah terhadap orang-orang , pandai memasak, dan sangat menyayangi
keluarganya . Ia juga orang yg menerima apa adanya, dalam segala keadaan ia
selalu menerimanya .
Ibuku juga orang yg sangat hebat
ia selalu sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan, ibuku selalu menemaniku
dirumah sakit ia selalu menyemangati, dan mendukung ku untuk sembuh. ia juga selalu mengutamakan kepentingan
anak-anak nya di atas kepentingan dirinya sendiri agar anak-anaknya dapat
menjadi orang yg sukses dan berhasil ,
ia selalu ingin membuat suami dan anak nya bahagia. Ia memberiku
arti dari nilai kehidupan dengan selalu
mensihati perilaku ku yg salah. Aku sangat sayang ibuku. TERIMAKASIH IBUKU
DOAKAN MAWAR YA <3
Selain
itu mawar juga menulis untuk ayah, kakak dan adiknya tak lupa untuk Angel, Lili
dan Rangga yang ia jadikan sebagia sahabat terbaiknya. Mawar menulis nya sampai
larut malam. Ia merasa kelelahan. Keesokan harinya Mawar tidak sadarkan diri,
dokter langsung mengambil tindakan namun semua sudah terlambat Mawar sudah
tidak dapat ditolong. Semua orang-orang terdekat Mawar menangis. Terutama
keluarganya tak lain dengan Angel sebagai sahabatnya tak dapat
membendung kesedihan. Saat itu hujan sedang turun sangat deras Angel lari
keluar ia membayangkan seyuman Mawar, dan rasa senangnya ketika mendapat tikek
konser yang dia tunggu-tunggu.
Setelah hujan berhenti muncul pelangi yang sangat
indah. Angel menggapnya sebagai cahaya kebaikan hati Mawar. ibunya mawar
membaca buku dairy yang mawar tulis. Di lembaran terakhir adalah lembaran untuk
Angel dan terdapat satu tetesan darah Mawar. Setelah membacanya keluarga dan
sahabat-sahabat Mawar melepas Mawar dengan hati yang lapang dan tenang .
“Kak
Mawar pergi bersama pelangi yang indah itu.” Kata Lili